Seperti biasanya Panitia dan Warga Blok A Griya Martubung II kembali berkumpul, bersiraturrahim, dan bersama-sama bahu membahu, mengumpulkan tenaga, mengorbankan waktu libur, waktu keluarga untuk mewujud impian bersama yaitu membangunan sebuah Rumah Ibadah, Mushollah Al-Hidayah. Pada Temu Perwiridan kaum Pria Malam Jum`at sebelumnya, Bendahara Panitia Bpk. Effendi Saleh, SE menghimbau kepada segenap warga Muslim yang hadir yang tergabung dalam STM Al-Hidayah untuk bersama-sama bergotong Royong membangun Mushollah kita. Menurut beliau dengan kita membangun Rumah Ibadah berarti kita juga membangun Rumah Kita di Syurga. Hal itu tentulah senanda dengan sebuah hadist yang mengataan : Barangsiapa yang membangun rumahKU (Allah swt) di dunia maka kelak Aku akan membangunkan rumahnya di Syurga. Motivasi yang sangat baik ini tentulah sangat sayang sekali jika kita lepaskan begitu saja. Kesempatan untuk meramal di dunia ini telah terbuka dihadapan kita, Bagaimana kita? akankah segera kita menyongsongnya?. ..mungkin kita bisa melakukan apa saja yang bisa kita lakukan, Kita lihat kemampuan kita, Jika kita punya kemampuan finasial, kita lakukan dengan finansial, kita sedekahkan sebagian rezeki yang kita miliki di jalan Allah. Jika Kita hanya mampu dari sisi tenaga, mari kita ringankan beban saudara-saudara kita di lapangan(lokasi Pembangunan) atau jika kita punya kemampuan lainnya. marilah kita jadikan ini sebagai media amal dan sarana memperkuat Siraturrahim bagi kita. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan jika kita melakukannnya bersama.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berjuang dijalanNya dengan barisan-barisan yang teratur laksana Dinding yang kokoh (QS: Ash-Shaff 4).
Terlihat Bentuk Open Wall (Gawang) Masuk Ke Mihrab tempat imam, dengan Gawangan seperti ini mudah-mudahan tercipta kesan mega dan agung, mekipun dengan konstruksi yang sederhana dan murah.
Konsep Mushollah ini dibuat konsep Minimalis dimana dengan lahan yang tidak terlalu luas dapat tercipta kesan kemegahan.
Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah minimalis pada design rumah tinggal dan sebagainya, tetapi terkadang kita bingung dengan istilah minimalis itu. Konsep minimalis sebenarnya dapat dibuat di banyak Bangunan Gedung termasuk di dalamnya Mesjid dan mushollah.
Di photo ini kita menyaksikan bagaimana semangatnya para warga Muslim untuk mewujudkan Mushollah yang selama ini kita nantikan sebagai sarana tempat ibadah kita sekaligus sebagai sarana untuk pembinaan ummat, baik para orang tua (Termasuk ibu-ibu), para remaja maupun anak-anak. Menyiapkan generasi yang Qur`ani yang senantiasa melantunkan Bacaan Alqur`an, memahami Al Qur`an sebagai pedoman Hidup dan bekal akhirat kelak, serta menggali lebih dalam lagi akan kandungan Al-Qur`an. Di dalam Al-Qur`an terdapat perintah-perintah Allah, baik Sholat, Zakat, Puasa, haji dan sebagainya. Terdapat juga Petunjuk-petunjuk untuk menjalani hidup ini, berupa Kisah-kisah para nabi, para orang-orang terdahulu serta segala jenis pengetahuan yang ada.
Kita selalu berharap semangat membangun rumah ibadah ini selalu ada di dalam Qalbu kita, semangat untuk berinfaq, sedaqoh Jarriyah dan semangat bergotong royong senantiasa menjadi aktivitas kita. Dengan kebersamaan, bahu membahu akan menghantaran kita kepada puncak kesuksesan bersama. Lebih jauh dari itu kita juga berharap semangat untuk memakmurkan Mesjid/Mushollah selalu juga menyertai kita. Apalah artinya membangun sebuah mesjid/Mushollah yang indah tanpa kita memakmurkannya. Semoga dengan hal tersebut semakin menambah kedekatan kita kepada sang pencipta yakni Allah Swt, Rabbul `aalamiin, dalam artian senantiasa beriabadah kepada-NYa, memupuk membina dan mengembangkan sirturrahim antar muslim guna terciptanya Ukhuwah islamiyah.
Melalui tulisan ini, maka atas nama Panitia Pembangunan Mushollah Al-Hidayah, Blok A Griya Martubung II tangkahan medan Labuhan, Sumatera Uatara, kami menghimbau akan kepedulian kita semua untuk mempercepat penyelesaian pembangunan Mushollah ini. Insya Allah sekecil apapun Konstribusi kita, jika niat kita ikhlas karena menginginkan Ridho Allah, maka Allah Akan membalasnya dengan balasan yang baik.
Saat selesai pada sebuah peperangan, Rosulullah dan para sahabat mengumpul Ghonimah-ghonimah hasil kemenangan Perang melawan Kaum kafir. Ghonimah-ghonimah telah dibagikan dan Rosulullah bertanya kepada para sahabat. Berapakah sisanya, jawab sahabat sekian ya rosulullah jumlah yang tersisa. Kata rosulullah sesungguhnya jumlah yang tersisa bagi kita adalah semua yag sudah dibagi-bagikan. Ini artinya ketika kita menginfakan sebagian rezeki yang kita miliki, sesungguhnya yang kita infakan itulah rezeki kita, sedangkan yang masih ada pada kita bisa jadi itu bukan rezeki kita. Sejarah membuktikan bahwa para sahabat yang mengimpaqkan rezekinya tidak pernah merasa kekurangan sedikitpun, sebaliknya rezekinya semakin bertambah. Wallahualam bishshowab (by)